Edit Content

About Us

We must explain to you how all seds this mistakens idea off denouncing pleasures and praising pain was born and I will give you a completed accounts off the system and expound.

Contact Info

 Ternyata Ini Sumber Utama Harga Beras Tembus Rp16.000 di Pasaran

Ternyata Ini Sumber Utama Harga Beras Tembus Rp16.000 di Pasaran

Badan Pangan Nasional (Bapanas) mengungkapkan saat ini harga beras di pasar memang tengah mengalami peningkatan bahkan tembus Rp16 ribu perkilo Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo Adi menjelaskan kondisi harga beras Rp16 ribu perkilo itu disebabkan oleh beberapa faktor.

Persoalan pertama ada pada penurunan produksi di tingkat petani. Hal itu membuat penggilingan menjadi kesulitan mendapat gabah dan harga gabah ikut terkerek.

“Kenapa harga beras tinggi, karena produksi kurang, kenapa kurang, karena tanam ya tertunda, kenapa tertunda karena tidak ada air,” ujar Arief dalam acara Seminar Hasil Riset Ketahanan Pangan Nasional Nagara Institute, Selasa (20/2/2024).

Lebih lanjut, Arief menjelaskan penurunan produksi itu akhirnya membuat harga gabah mengalami peningkatan. Bahkan saat ini harga gabah sendiri sudah tembus Rp8.000-8.600 perkilonya, harga beras di pasar dua kali lipat harga gabah tersebut.

“Karena harga gabah hari ini 8.000-8.600 maka harga beras Rp16.000, kenapa kasih ada yang Rp14 ribu, karena pemerintah melakukan importasi terukur, 3,5 juta ton tahun 2024,” sambungnya.

Faktor lain, harga beras dunia juga tengah mengalami penurunan yang disebabkan oleh adanya faktor alam. Tingginya harga beras dunia ini membuat Pemerintah juga kewalahan untuk melakukan intervensi harga beras di pasar domestik, karena pengadaan beras impor terbatas.

“Harga pangan dunia juga naik, dulu beras harganya USD460 per ton, hari ini sudah USD670 perton, naik 200 dolar, ini harga dunia,” tambah Arief.

Sehingga, menurutnya dalam rangka membentuk harga beras yang murah di pasar yang paling penting adalah meningkatkan produksi dalam negeri. Agar tidak terlalu bergantung dengan harga beras dunia yang cukup fluktutif.

“Kita tidak usah bicara lahan rawa dulu, kalau rerata sekarang 5,2 juta bagaimana supaya menjadi 5,5 juta hektare, produksi 6 ton perhektare kita mau ngapain sih (caranya),” tutupnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *