
Mencengangkan! Survei Nagara Institute: 80 Persen Masyarakat ‘Ogah-ogahan’ Sama Parpol
Jakarta, LiraNews.com – Nagara Institute merilis survei yang mencengangkan, dimana mayoritas masyarakat Indonesia tidak terlibat dalam partai politik (Parpol).
“Sebagian besar masyarakat sekitar 80 persen tidak terlalu aktif atau tidak aktif sama sekali dalam partai politik,” kata peneliti Nagara Institute, Sulfikar Amir, dalam rilis hasil survei bertajuk “Toleransi pemilih terhadap politik dinasti pada pemilu dan pilkada 2024” di kantor Akbar Faizal Uncensored Jakarta, Kamis (19/12/2024).
Sulfikar memaparkan, keterlibatan responden terhadap partai politik terbukti sangat minim.
Data survei menunjukkan 56,00% responden tidak terlibat sama sekali dalam partai politik. Kemudian 28,75% sangat jarang terlibat, dan 11,08% cukup aktif sebagai simpatisan.
“Hanya 3,33% yang sangat aktif sebagai kader/pengurus partai politik,” tandas Sulfikar menjelaskan.
Menurut Sulfikar, minimnya keterlibatan responden terhadap partai politik ternyata berkorelasi positif terhadap partisipasi responden dalam mengikuti atau menghadiri kegiatan yang diselenggarakan oleh suatu partai politik.
Berdasarkan risetnya, ada sebesar 53,08% responden tidak pernah mengikuti atau menghadiri kegiatan yang diselenggarakan oleh suatu partai politik tertentu, misalnya kampanye pemilu, dialog dengan warga, dan lain sebagainya.
Kemudian ada 31,00% dari responden menyampaikan hanya sesekali mengikuti atau menghadiri kegiatan. Lalu ada 11,58% cukup sering, 3,75% sangat sering, serta 0,58 tidak menjawab atau tidak tahu.
“Selain itu, sebesar 48,08% responden tidak pernah mengikuti/menghadiri kampanye pemilu yang dihadiri langsung oleh pasangan calon tertentu dalam pilpres/pilkada, 33,58% sekali-kali mengikuti/menghadiri kampanye, 12,83% cukup sering, 5,17 sangat sering dan TT/TJ 0,33%,” paparnya.
Data yang disajikan tersebut menurut Sulfikar juga berkorelasi terhadap rasa menyukai atau bersimpati responden terhadap partai politik.
Hasil survei munjukkan bahwa 21,50% responden sama sekali tidak menyukai atau bersimpati terhadap suatu partai politik tertentu, 49% responden hanya sedikit menyukai atau bersimpati terhadap suatu partai politik.
Sementara 21,08% cukup menyukai atau cukup bersimpati terhadap suatu partai politik, dan hanya 7,25% yang sangat menyukai atau bersimpati terhadap suatu partai politik. TT/Tj sebesar 1,17%.
Rilis survei tersebut diselenggarakan oleh Nagara Institute dalam rentang waktu 2 – 10 November 2024 melalui sambungan telepon kepada 1.200 responden dengan menggunakan metode Random Digital Dialing (RDD) dan berkaulitas margin of error (MoE) 2,9%.
Sulfikar menyebut survei juga menunjukkan lokasi pemilih antara di pedesaan dan perkotaan punya peran besar dalam memilih atau tidaknya calon politik dinasti.
“Saya mendapatkan data orang-orang di pedesaan cenderung lebih toleran dengan politik dinasti ketimbang orang perkotaan,” tandas Sulfikar.